Sabtu, 09 Februari 2013

Apa kabar web slemania.or.id??


Ada salah satu budaya unik di Indonesia adalah menyampaikan berita atau pengumuman melalui masjid. Baik itu berupa berita duka (lelayu), acara kegiatan kampung dll. Tujuan utama-nya adalah memberi  informasi kepada masyarakat sekitar. Cukup melalu pengeras suara dari satu sumber suara, informasi dapat diperoleh masyarakat sekitar masjid yang biasanya dalam 1 desa sehingga masyarakat bisa mendapat informasi yang sama porsinya satu sama Lain.

Kita kembali ke sebuah tempat atau corong informasi yang saat ini sangat mudah didapat dan dilakukan setiap orang yaitu internet.  Internet sudah merambah ke berbagai kalangan. Begitu juga dengan Slemania, web yang dulu sering digunakan sebagai tempat informasi dan tukar pikiran rekan-rekan slemania dengan nama Slemania.or.id

Kalau penulis membaca kembali kisah latar belakang berdirinya web slemania http://www.slemania.or.id/crew/ ada perjuangan usaha untuk benar-benar menyuarakan nama slemania di penjuru negri lewat sebuah media internet. 2 orang loyalis yang bekerja keras menghidupi web dan dibantu admin-admin yang sukarela meluangkan waktu untuk mengisi berita.  Di alinea terakhir dan paragraph terkhir ada kesimpulan dari tulisan sekaligus sebuah harapan dan optimis. Bagi penulis kalimat terakhir adalah seperti  penguat dari paragraph-paragraf sebelumnya.  ” Namun kepergian Yudho tidak lantas membuat web slemania menjadi mati. Web Slemania telah menjadi salah satu kebutuhan hidup semua anggota Slemania. Web Slemania akan selalu ada selama Slemania masih ada. Some people think football is as important as life and death. We can assure them that it is much more serious than that (Bill Shankley, Liverpool).”

Pada tampilan web pun sudah didesain untuk mempermudah pengunjung menentukan informasi apa yang akan di cari. Disana tersedia fitur guest book yang bisa ditulis semua pengunjung web mengenai informasi apa yang bisa diberikan untuk sesame pengunjung. Dulu informasi berisikan unek-unek slemania mengenai tim PSS Sleman atau sekedar saling sapa dengan pengunjung web lain. Fitur ini menjadi temapt favorit teman-teman Slemania Batavia untuk mengetahui perkembangan PSS Sleman. Ungkapan rasis dan kalimat-kalimat profokatif selalu di pantau admin yang tidak segan-segan mendelete. 

Lambat laun Guest Book makin tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Banyak kalimat provokatif terpampang. Sumber informasi pun hanya monoton itu-itu saja. Kemana para admin dan pejuang web dahulu??  Mungkinkah mereka sudah lelah atau capek lebih dari 10 tahun berada di balik layar untuk menghidupi web. Atau mereka telah lupa dengan semangat Alm yudho atau apalah alasan lain. Yang jelas web yang dulu jadi rumah informasi slemania sekarang sudah berantakan di tinggal pengurusnya. PP slemania yang harusnya punya wewenang untuk menghidupkan kembali web juga sepertinya kurang bia melihat keadaan.

Memang sekarang sudah banyak social media yang lebih update dan mudah di akses. Tapi tidak lantas kita meninggalkan tempat yang dulu kita pernah bersama bertukar informasi.  Tempat dimana slemania mempu di lihat oleh orang-orang di penjuru dunia. Tempat dimana slemania rantau selalu rindu tentang PSS sleman dan menengoknya di web.

Mungkin nanti kalau semua sudah berjalan normal, web ini akan kembali menjadi corong dan berteriak tentang informasi mengenai PSS Sleman.  Bertepatan dengan hari pers nasional 9 Februari penulis mengucapkan terimakasih kepada 2 orang penggagas web slemania.or.id dan juga para admin-admin-nya yang telah bekerja keras menghidupi web tersebut. salam satu hati!! (RFA)

1 komentar:

  1. Adminnya udah tua, udah bapak-bapak dan punya anak.. Gak sempet ngurusi kayak gituan...

    BalasHapus

Berita Sebelumnya