Senin, 07 Maret 2011

SUPORTER CERDAS AJAK MANAGEMENT PSS UNTUK BERCERMIN BERSAMA

Blog komunitas suporter Slemania, memang sudah sepantasnya menjadi corong bagi komunitas suporter Slemania. Slemania sebagai suporter cerdas yang punya motto "Suporter edan tapi sopan"
tentu mempunya makna yang dalam (dalam) memberikan support terhadap PSS. 

Edan dalam arti sesungguhnya adalah gila tapi bukan gila hilang akal, tapi gila karena menghilangkan segala yang ada diakal kecuali untuk dukung PSS. Atas kegilaan itu Slemania rela mengenyampingkan hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan PSS. Apapun demi PSS akan dilakukan, dan tanpa ada tawar tawar lagi, dan dalam kondisi apapun. Tidak ada tawar menawar atau komplain yang merugikan tim, tapi justru komplain yang membangun tim apapun keadaan tim PSS. 

Bila saat ini memang PSS sedang dalam keadaan yang paling menyedihkan, dan sangat menyedihkan dirasakan oleh Slemania yang benar bener Slemania yang edan tapi sopan. Tak salah memang kita menyalahkan management, karena disitu penggerak utama tim PSS. Kritik saran bahkan hujatan sering
disampaikan ke management, tapi tidak mempan. 
 Kalo boleh kita menengok ke belakang memang dirasa timpang keadaan PSS sekarang dan dulu, begitu juga dengan Slemania. PSS dulu jaya, Slemania begitu solid. Sekarang PSS jeblok, Slemania jeblok juga (kecuali beberapa laskar yang masih eksis dan terus dukung PSS). Kalo Management itu sebagai pondasi dari sebuah tim, Slemania itu bagian dari bangunan itu. Entah itu tembok atau sebagai atapnya. Jadi sudah selayaknya kita
harus bersatu, saling bergandengan tuk kembali bangkitkan PSS agar bisa terbang dan menjadi tim yang diperhitungkan. 

Sponsor tidak datang begitu saja, sponsor mau ambil bagian karena tidak saja oleh prestasi, tapi suport dari hal yang lain termasuk suporter ataupun penonton yang hadir distadion. Bila iklim pertandingan di stadion dirasa meriah dan nyaman, Insya' Allah sponsor akan datang. Kalo boleh saya sebut disini, saat ini management hanya menyelamatkan APBD yang dikucurkan. Padahal seharusnya APBD itu hanya bagian kecil dari operasional tim. Jadi memang diperlukan orang orang profesional yang bisa menarik sponsor. Bukan orang orang PNS yang ditugasi mengelola PSS. Yah beginilah jadinya. Karena tidak merasa ikut memiliki, tapi merasa ikut mengelola thok. Mengelola yang dimaksud adalah mengelola APBD Sleman. Jujur, saya tidak tahu siapakah pemilik PSS saat ini. Pemda kah? atau PT kah? Yayasan kah? Kalo memang Pemda, Pemda Sleman cukup menugaskan 2 atau 3 orang untuk mengawasi pengelolaan APBD yangdikucurkan sesuai atau tidak. Tidak perlu duduk dalam management. Management harus orang profesional, yang seluruh tenaga dan pikirannya untuk PSS dalam waktu 24 jam. Kalau tidak mampu memajukan PSS ya diganti managementnya. 

Sedangkan untuk suporter bisa memposisikan diri sebagai tembok ataupun atap, yang bertugas melindungi dan memayungi dari serangan baik dari dalam maupun dari luar. Dinding ataupun atap tidak bisa menyalahkan begitu saja pihak lain dalam PSS. Tapi harus secara bersama-sama dalam menghadapi bahaya yang ada baik
dari dalam maupun luar itu. Tak sepantasnya membuat provokasi yang menghukum tanpa ada upaya pembenahan atau ikut turun langsung mendidik dan mengarahkan bagian yang salah agar menjadi benar. 
Bentuk dukungan suporter terhadap tim memang tidak selamanya harus datang ke stadion, tapi ikut andil dalam membangun tim baik itu financial, tenaga maupun pemikiran. (krisno) 

1 komentar:

Berita Sebelumnya