kamis sore (17/5) rekan-rekan slemania Batavia berencana
berkumpul di Kemayoran guna membuat persiapan laga tandang PSS Sleman melawan
Persipasi Bekasi di Ciracas, Jakarta Timur. Berkumpul dari siang sampai malam
tidak hanya mempersiapkan untuk dukungan dalam laga tandang tetapi lebih dari
itu yaitu membuat perayaan kecil-kecilan untuk HUT PSS Sleman.
Dari siang sampai malam cukup memforsir tenaga dan pikiran. Tepat
pukul 8 malam saya mengajukan undur diri untuk pulang ke cikarang karena esok
pagi harus kerja. Jarak kemayoran-cikarang selatan tidaklah dekat karena
memakan waktu lebih dari 1,5 jam perjalanan.
Pulang bersama Muklas ternyata rencana untuk langsung pulang
cikarang tertunda. Hanya untuk sejenak
bertemu pemain PSS yang kebetulan menginap di salah satu hotel di kota Bekasi. Sekitar pukul 9 malam dapat kabar kalau
beberapa pemain PSS mengunjungi salah satu Toko Olahraga di kota Bekasi. Saya bersama
Muklas berencana untuk sejenak bertemu dengan beberapa pemain tersebut. Ternyata
disana ada Orock, Nanda nasution, Tri Handoko dan kipper PSS Agung Andri.
Dengan tanpa helm kami mengantar mereka menuju hotel yang
kurang lebih berjarak 2 km. sempat ditawari makan malam sama Nanda namun karena
di kemayoran sudah ada acara makan malam kami menolak tawaran baik itu,
walaupun sungkan. Kami di ajak masuk ke loby hotel sambil menonton pertandingan
timnas yang kebetulan disiarkan live disana.
Obrolan kecil namun ringan tercipta di loby hotel. Tak lama
muncul Orock dan entah dr mana dia tadi setelah dr depan depan hotel kemudian
ada lagi di loby dan bergabung untuk ngobrol bersama kami.
Kadang muncul suasana yang begitu kaku karena biasa kami
melihat di lapangan dan kali ini kami datang untuk menyambangi mereka. Namun Orock
dengan gaya bahasa khas-nya selalu membuat pecah suasana jadi ramai. Dan yang
khas dari dia selalu telp entah dengan siapun selalu dia telp. Maka dari itu dia
selalu memanggil kami dan pemain-pemain PSS lain dengan panggilan “friend”. Ya sesuai
dengan keakraban yang selalu dia timbulkan.
Obrolan-obrolan santai mengenai permainan timnas juga
tersaji di loby itu. Tidak ada yang namanya sekat antara tribun dengan
lapangan. Suasana seru terjadi ketika Orock bertanya kepada Agung, “ini timnas
yang mana yang main”. ‘timnas IPL ini friend”, agung menimpali. “oooo timnas
kita berarti”, timpal Orock sambil senyum-senyum dengan mimik muka agak lucu
menurut saya.
Tak lama Orock bilang,”kenapa mereka gak jadi main dengan
kita”. Dengan agak guyon Agung menimpali ”mereka takut melawan kita” dan disetujui pula sama
Tri Handoko.
“kalo kita main sama timnas, mereka bisa masuk banyak gol
kegawang kita karena kita main banyak bercanda”, kata Orock dan disambut gelak
tawa rekan-rekan di loby.
Dengan pengalamannya di liga Indonesia orock membahas satu persatu pemain timnas mulai dari TA Musafri, Okto Maniani, Tibo, Taufik, bahkan
sampai Andik. Sedangkan Agung lebih terkesan dengan aksi kipper timnas (Wahyu
Tri) yang menggagalkan Pinalty malam itu.
Tak lama Ade muncul dan duduk dibelakang kami, walaupun
tidak ada perbincangan namun dengan melihat wajah-wajah para pemain PSS malam
itu asa optimis ada di hati kami.
Pukul 22.30 saya minta ijin untuk pamit karena memang waktu
sedah agak larut malam. Kedatangan kami
ke Hotel bahwa mereka tidak sendirian ketika ada di kandang lawan. Bahkan pertandingan
tanggal 19 ini bisa di jadikan kandang ke2 PSS.
Inilah pengalaman sejenak kami dan walaupun cuma 2,5 jam mereka
menmui kami ini sudah cukup dari harapan yang lebih dari kami yaitu point
penuh.
Terimakasih Orock, Nanda, Agung, Handoko dan Ade beserta
seluruh skuad PSS dan manajemen tim PSS. Selamat ulang tahun PSS Sleman 20 Mei
1976-20 Mei 2012. (RFA)
salut mas, ternyata orock orangnya lucu ya?
BalasHapussaya jadi ingat beberapa waktu yg lalu masih tinggal d perantauan d jkt, cilandak. senang rasanya bertemu sesama anak2 sleman, apalagi pemain2 pss. tapi kebetulan skrg udah balik ke sleman, kalasan dan alhamdulillah musim ini kembali rutin nonton pss sejak lawan psir rembang setelah hampir 2th tdk prnh nonton.
fff