Minggu, 10 Oktober 2010

CATATAN DARI PERTANDINGAN INDONESIA VS URUGUAY


Timnas Indonesia yang di asuh pelatih baru Alferd Reidl melakoni laga ujicoba Internasional pertama di Jakarta.  Tak tanggung-tanggung lawan yang di hadapi adalah semifinalis Piala dunia 2010 Uruguay yang berperingkat 7 dunia, kontras dengan timnas Indonesia yang berperingkat 131. Pertandingan yang di laksanakan di Stadion Gelora Bung Karno Senayan Jakarta pada tanggal 8 oktober 2010 ini juga di saksikan Presiden Republik Indonesia Bpk. Susilo Bambang Yudhoyono. 

Indonesia juga pernah melakoni laga persahabatan melawan timnas Uruguay pada 21 april 1974 yang saat dipersiapkan untuk Piala dunia 1974 (Jerman). Kala itu Timnas Indonesia menang 2-1 Saat itu, gol-gol Indonesia dilesakkan melalui Abdul Kadir dan Andjas Asmara. Sementara, gol semata wayang lawan diciptakan penyerang Juan Silva.  Di bawah asuhan Djamiat, skuad Merah Putih yang diperkuat Rusdianto, Ronny Paslah, Abdul Kadir, Anwar Ujang, Nabon, dan Waskito; memegang kendali permainan. Uruguay yang dilatih Juan Alberto Schiaffino, direpotkan serangan bertubi-tubi Indonesia dan lalu bertekuk lutut. Karena malu Uruguay meminta pertandingan ulang 3 hari kemudian, meski kalah Indonesia patut berbangga karena bisa kalah tipis 2-3 pada laga ulangan.

Kembali ke pertandingan kemarin yang katanya berbandrol 4 Milyar malah nyaris sepi atraksi  para suporter dengan nyanyian dan tetabuhan drum. Harga tiket yang terlampau mahal plus hampir tidak ada diskon tiket untuk suporter membuat suasana pertandingan kurang riuh (harga tiket yang berkisar dari harga 75.000 sampai 2 jt). Suasana riuh hanya terjadi ketika Indonesia mencetak gol pada menit 17’ (Boaz s) dan juga ketika ribuan suporter dengan kompak meneriakkan yel-yel “Nurdin Mundur…Nurdin Mundur…”. Jakmania yang biasanya hadir memenuhi Stadion GBK ketika Timnas main pun hanya sedikit saja, namun dengan hadirnya beberapa kelompok suporter dari daerah seperti Slemania, Pasoepati, Snex, Panser Biru, Aremania, Paserbumi, Simolodro, Patriot Mania dll menjadikan pertandingan kemarin menjadi lebih ramai.

Jalannya pertandingan begitu menarik ketika awal-awal babak pertama yang mengahasilkan gol untuk Indonesia. Namun hanya sebentar saja ketika gawang Indonesia begitu mudah di bombardir striker Uruguay hingga akhir pertandingan berkesudahan 1-7 (1-2) untuk Uruguay. Stamina pemain Indonesia yang menurun di tambah terbukanya strategi bertahan Indonesia di babak kedua menjadi faktor yang membuat timnas kalah telak. Dan juga sepertinya komposisi pemain timnas beberapa tahun terakhir hanya berkisar di antara pemain yang itu-itu saja.  Lihat Komposisi line up pertandingan Indonesia vs Uruguay =Indonesia: Markus Horison; M Ridwan, Nova Arianto, Maman Abdurachman,Tony Sucipto, M Nasuha; Firman Utina, Beny Wahyudi, Ahmad Bustomi; Boaz Solossa, Bambang Pamungkas
Uruguay: Castillo; Cavani, Fucile, Gargano, Lugano, A.Pereira, Maxi, Perez, Rodriguez, Suarez, Victorino

Masih perlukah timnas mendatangkan tim-tim hebat dunia dengan bayaran yang mahal yang katanya bertujuan untuk memberi hiburan pertandingan berkelas di Indonesia?? Apakah mereka-mereka yang berada di otoritas teringgi sepak bola Indonesia tidak memikirkan bagaimana mengatur dana untuk membina sepakbola bola Indonesia menjadi lebih baik lagi atau  mereka malah lebih senang ketika Negara dibuat malu dikandang sendiri oleh bangsa lain yang seharusnya menjadi cambuk untuk lebih baik. Mana prestasinya PaaaK!!!!!!!! (rizal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Sebelumnya