Senin, 28 Mei 2012

PSS ATASI PPSM-KN 1-0

PSS Sleman akhirnya mampu mengalahkan tamunya PPSM Kartika Nusantara Magelang dengan skor tipis 1-0 dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama LPIS 2011/2012 di Stadion Maguwoharjo Sleman, Minggu (27/5). Satu-satunya gol PSS diciptakan melalui kreator serangan PSS, Anang Hadi di menit 21'. Absennya beberapa pilar inti menyebabkan permainan PSS tidak berkembang dan banyak membuang peluang untuk mencetak gol.

Di babak pertama, skuad berjuluk Super Elja langsung memegang kendali permainan. PSS terlihat lebih menguasai jalannya pertandingan meski di menit-menit awal pertandingan terlihat berjalan dalam tempo biasa saja sehingga tidak banyak menghasilkan peluang. Tepat di menit 21', Anang Hadi berhasil merubah kedudukan menjadi 1-0. Berawal dari solo run Tri Handoko di sisi kanan pertahanan PPSMKN yang terlepas dari kawalan berhasil memberikan assist kepada Anang Hadi yang berdiri bebas di kotak penalti PPSMKN.
Peluang yang dihasilkan pun tidak banyak. Tuan rumah akhirnya membuka kemenangan dimenit ke-21 setelah umpan Tri Handoko dari sisi kanan gawang lawan mampu di sontek dengan baik oleh Anang Hadi dari dalam kotak penalti. Keunggulan 1-0 membuat semangat Anang Hadi, cs naik. Peluang demi peluang dihasilkan melalui Andrid dan Nanda Nasution. Sayang masih gagal dikonversi menjadi gol. Hingga turun minum kedudukan tetap 1-0 untuk tuan rumah.

Di babak kedua pertandingan berlangsung cukup keras. Berkali-kali sempat terhenti karena ada pemain yang cedera. Permainan cantik yang biasa diperlihatkan skuad PSS tidak tampak. Bahkan permainan PSS seperti kurang greget bermain dan sering kehilangan bola. Keluarnya Andrid karena cedera membuat daya gedor PSS semakin menurun dan akhirnya gagal menghasilkan peluang yang maksimal. Pertahanan PSS yang kurang disiplin dan rapi berhasil dimanfaatkan pemain tim tamu. Mereka justru beberapa kali mampu membuat peluang membahayakan di gawang PSS yang dijaga Bogi Santoso. Skor 1-0 pun tidak berubah hingga pertandingan usai.

Usai pertandingan coach PSS, Wiwid sapaan akrab Widiyantoro menyatakan pertandingan ini merupakan penampilan yang paling tidak maksimal di kandang. Ia menyebutkan tidak hadirnya beberapa pemain inti merupakan penyebab utama. Selanjutnya PSS akan mengakhiri kompetisi Divisi Utama LPIS di kandang Persepar, Stadion Tuah Pahoe Palangkaraya pada tanggal 2 Juni 2012. 

Sumber : www.slemania.or.id

Rabu, 23 Mei 2012

PSS JAMU PPSMKN TANPA FACHRUDIN

Laga PSS Sleman menjamu PPSMKN Magelang, Minggu (27/5) mendatang tak bakal diperkuat oleh Fachrudin, sang kapten tim. Namun absennya pemain ini tak begitu banyak mengganggu permainan tim.

Fahrudin yang berposisi sebagai pemain belakang mendapat kartu kuning kedua saat memperkuat PSS Sleman dalam laga melawan Persipasi di Stadion Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (19/5) lalu. Memang, kartu kuning cukup disayangkan karena tenaga sang kapten sangat dibutuhkan oleh tim berjuluk Super Elang Jawa ini.

Pelatih PSS Sleman Widyantoro mengaku amat menyayangkan pemberian kartu kuning kedua itu karena pemain ini dianggap tak melakukan pelanggaran. “Ya, terpaksa dia tak bisa memperkuat tim dalam laga besok (lawan PPSMKN Magelang, red),” ujarnya.
Meski tanpa Fahrudin, PSS Sleman tak begitu berpengaruh dengan tiadanya pemain ini. Menurut Widyantoro, ada beberapa pemain yang bisa menggantikan posisinya, seperti Ade Christian dan Arif Syarifudin.

Di antara keduanya, Ade memang menjadi pilihan utama menggantikan Fachrudin. Meski masih minim pengalaman namun penampilannya cukup menjanjikan. Bahkan ia pernah mencetak gol ketika menggantikan posisi Bruno Casmir.  Sejatinya, PSS Sleman bukan kali ini ditinggalkan pilar belakangnya. Bahkan, Fachrudin maupun Bruno Casmir juga pernah absen menjaga posisinya.

FOTO REKAMAN CIRACAS DAN PERSIAPAN

Galeri Ciracas

Penyerahan Kado ultah PSS Sleman dari Slemania Batavia





Contoh Tas yang diberikan Slemania Batavia untuk PSS












Jersey Original League dari Slemania Batavia

Senin, 21 Mei 2012

TANDANGMU ADALAH KANDANGKU

Jakarta, 19 Mei 2012 - 19 Mei adalah hari yang sangat dinantikan oleh sekelompok suporter perantau ibukota yang biasa dipanggil Slemania Batavia. Sebab di akhir pekan itu, secara istimewa Slemania Batavia menjamu klub kebanggaan PSS Sleman, yang berlaga di Stadion Ciracas Jakarta menghadapi Persipasi Bekasi, dalam lanjutan divisi utama LPIS. Laga ini bertambah spesial karena beriringan dengan Ulang Tahun Super Elja (julukan PSS Sleman) ke 36, yang jatuh pada 20 Mei. Sebelum hari H, beragam persiapan dilakukan demi tamu yang sangat dicintai itu, demi satu tujuan: menyemangati dan memotivasi skuad Super Elja kala bertandang di kandang Batavia! Dukungan kian terasa ketika pertama kali skuad menjejakkan kakinya di rumput Stadion Ciracas untuk uji coba lapangan (Pagi, 18 Mei), puluhan suporter ‘tuan rumah’ datang menemani. Rasa kedekatan dan ikatan memiliki pun terjalin begitu hangat sebagai modal penting jelang hari h pertandingan.

1337446126501455088

Di hari H, keriuhan sudah dimulai sejak pagi. Bersama ratusan Slemania yang berangkat dari Sleman, ‘tuan rumah’ ikut melebur jadi satu. Tribun Stadion Ciracas penuh sesak oleh warna kebesaran super elja. Banner-banner menutupi sudut-sudut lapangan, bendera-bendera berkibar, kertas-kertas bertebaran menghiasi stadion yang bersampingan dengan rumah-rumah penduduk tersebut. Genderang drum dan teriakan yel-yel membahana jelang kick off dimulai. Gerakan atraktif khas suporter Indonesia diperagakan, sambil bersahutan dengan persipasi mania yang berdampingan tak terlalu jauh. Sore itu Stadion Ciracas lebih tampak bergemuruh lewat aksi, atraksi, dan kreativitas ratusan Slemania. Ya, stadion yang hanya bertribun barat itu pun menghijau!
Pesta pun dimulai. Sebelum kick of f pertandingan dibunyikan, tepatnya setelah lagu indonesia raya, Slemania Batavia memberikan kejutan perayaan ultah ditengah lapangan, dengan meniup lilin dan memotong kue ultah sekaligus memberikan bingkisan ke PSS yang diwakili oleh Pak Rumadi (manajer), Pak Wiwid (pelatih) dan sang kapten Fachrudin. Perayaan spesial itu disaksikan oleh seluruh penonton di Stadion Ciracas. Sungguh momen luar biasa yang tak terlupakan, dimana PSS merayakan ultahnya di markas lawan yang menjadi kandang bagi suporter perantaunya!

Jalannya Pertandingan
Pertandingan berlangsung lamban dan ketat di menit-menit awal. Selepas 20 menit, laga masih berkutat di lini tengah, namun beberapa peluang didapat kedua tim. Selepas 30 menit, Persipasi membuka keunggulan lewat aksi Wallace. Jelang akhir pertandingan striker PSS, Charles Orock sempat mencetak gol, namun dianulir karena bendera tanda offside telah diangkat. Babak pertama berakhir untuk keunggulan Persipasi 1-0 atas PSS Sleman.

1337446184472514982

Memasuki babak kedua, Slemania menghadirkan atraksi kejutan dengan memperagakan koreo kotak-kotak hijau putih secara kompak dan serentak. Namun baru berjalan beberapa menit, Wallace kembali menjebol gawang Super Elja. Selepas 10 menit babak kedua akhirnya Charles Orock menjebol jala Persipasi memanfaatkan kemelut di depan gawang. Gol Orock menaikkan tensi pertandingan, tercatat setidaknya 2 peluang emas diperoleh PSS lewat Fachrudin dan Orock, sedangkan sepakan Wallace hanya membentur tiang gawang. Tensi pertandingan semakin memanas kala Andrid penyerang PSS, terjatuh di kotak penalti, namun wasit tak menunjuk titik putih. Beberapa insiden kecil antar pemain pun terjadi, hingga assisten wasit memberi tambahan waktu 5 menit. Hingga peluit panjang dibunyikan skor tak berubah, Persipasi 2 vs PSS 1. Namun anehnya, setelah meniup peluit panjang, wasit langsung berlari kencang meninggalkan lapangan.

Di akhir pertandingan, lagi-lagi Slemania menunjukkan aksinya dengan menyalakan kembang api dan membuat tribun serasa lautan cahaya, seperti indahnya kota malam hari dari puncak bukit. Pertandingan pun berakhir, dan menghasilkan kekecawaan untuk ratusan Slemania.
Pesta Slemania Batavia menjamu sang kebanggaan di kandang sendiri memang tak berujung indah dengan kemenangan. Walau begitu, kerja keras para suporter ‘gemblung’ ibukota itu mampu memberi makna lebih pada PSS yang akan merayakan ultah. Seperti sapaan mesra para punggawa super elja kala meninggalkan Stadion Ciracas. Bagi suporter perantauan seperti Slemania Batavia, bisa mendukung dimanapun PSS berlaga adalah kebahagiaan tersendiri, walau hasil akhir memang kadang membuat duka. Sebuah totalitas dan loyalitas dari rasa cinta yang tak berujung untuk sang kebangaan.
Sekedar Catatan dari ‘Slemania Batavia Punya Gawe: Persipasi vs PSS Sleman, Std Ciracas Jaktim’.** (AG)

Jumat, 18 Mei 2012

Sejenak Bersama Punggawa PSS di Bekasi


kamis sore (17/5) rekan-rekan slemania Batavia berencana berkumpul di Kemayoran guna membuat persiapan laga tandang PSS Sleman melawan Persipasi Bekasi di Ciracas, Jakarta Timur. Berkumpul dari siang sampai malam tidak hanya mempersiapkan untuk dukungan dalam laga tandang tetapi lebih dari itu yaitu membuat perayaan kecil-kecilan untuk HUT PSS Sleman.

Dari siang sampai malam cukup memforsir tenaga dan pikiran. Tepat pukul 8 malam saya mengajukan undur diri untuk pulang ke cikarang karena esok pagi harus kerja. Jarak kemayoran-cikarang selatan tidaklah dekat karena memakan waktu lebih dari 1,5 jam perjalanan.

Pulang bersama Muklas ternyata rencana untuk langsung pulang cikarang tertunda. Hanya  untuk sejenak bertemu pemain PSS yang kebetulan menginap di salah satu hotel di kota Bekasi.  Sekitar pukul 9 malam dapat kabar kalau beberapa pemain PSS mengunjungi salah satu Toko Olahraga di kota Bekasi. Saya bersama Muklas berencana untuk sejenak bertemu dengan beberapa pemain tersebut. Ternyata disana ada Orock, Nanda nasution, Tri Handoko dan kipper PSS Agung Andri.

Dengan tanpa helm kami mengantar mereka menuju hotel yang kurang lebih berjarak 2 km. sempat ditawari makan malam sama Nanda namun karena di kemayoran sudah ada acara makan malam kami menolak tawaran baik itu, walaupun sungkan. Kami di ajak masuk ke loby hotel sambil menonton pertandingan timnas yang kebetulan disiarkan live disana.

Obrolan kecil namun ringan tercipta di loby hotel. Tak lama muncul Orock dan entah dr mana dia tadi setelah dr depan depan hotel kemudian ada lagi di loby dan bergabung untuk ngobrol bersama kami.

Kadang muncul suasana yang begitu kaku karena biasa kami melihat di lapangan dan kali ini kami datang untuk menyambangi mereka. Namun Orock dengan gaya bahasa khas-nya selalu membuat pecah suasana jadi ramai. Dan yang khas dari dia selalu telp entah dengan siapun selalu dia telp. Maka dari itu dia selalu memanggil kami dan pemain-pemain PSS lain dengan panggilan “friend”. Ya sesuai dengan keakraban yang selalu dia timbulkan.

Obrolan-obrolan santai mengenai permainan timnas juga tersaji di loby itu. Tidak ada yang namanya sekat antara tribun dengan lapangan. Suasana seru terjadi ketika Orock bertanya kepada Agung, “ini timnas yang mana yang main”. ‘timnas IPL ini friend”, agung menimpali. “oooo timnas kita berarti”, timpal Orock sambil senyum-senyum dengan mimik muka agak lucu menurut saya.

Tak lama Orock bilang,”kenapa mereka gak jadi main dengan kita”. Dengan agak guyon Agung menimpali ”mereka  takut melawan kita” dan disetujui pula sama Tri Handoko.
“kalo kita main sama timnas, mereka bisa masuk banyak gol kegawang kita karena kita main banyak bercanda”, kata Orock dan disambut gelak tawa rekan-rekan di loby.

Dengan pengalamannya di liga Indonesia orock membahas satu persatu pemain timnas mulai dari TA Musafri, Okto Maniani, Tibo, Taufik, bahkan sampai Andik. Sedangkan Agung lebih terkesan dengan aksi kipper timnas (Wahyu Tri) yang menggagalkan Pinalty malam itu.

Tak lama Ade muncul dan duduk dibelakang kami, walaupun tidak ada perbincangan namun dengan melihat wajah-wajah para pemain PSS malam itu asa optimis ada di hati kami.

Pukul 22.30 saya minta ijin untuk pamit karena memang waktu sedah agak larut malam.  Kedatangan kami ke Hotel bahwa mereka tidak sendirian ketika ada di kandang lawan. Bahkan pertandingan tanggal 19 ini bisa di jadikan kandang ke2 PSS.

Inilah pengalaman sejenak kami dan walaupun cuma 2,5 jam mereka menmui kami ini sudah cukup dari harapan yang lebih dari kami yaitu point penuh.

Terimakasih Orock, Nanda, Agung, Handoko dan Ade beserta seluruh skuad PSS dan manajemen tim PSS. Selamat ulang tahun PSS Sleman 20 Mei 1976-20 Mei 2012. (RFA)

Sabtu, 12 Mei 2012

PSS BUNGKAM PSCS CILACAP

Sleman, 12 Mei 2012 - PSS Sleman benar benar ingin mengamankan seluruh laga sisa pada ajang kompetisi Divisi utama PT LPIS. Sore ini PSS berhasil mengalahkan tamunya PSCS Cilacap dengan skor 

Dibabak pertama PSS langsung menggebrak dan membuahkan hasil gol dimenit ke 15 melalui kaki Charles Orock. Terlahirnya gol tersebut membuat semangat para pemain jadi semakin meningkat dan menguasai permainan. Namun demikian permainan tidak seperti biasanya, banyak passing passing yang tidak memenuhi sasaran, dan baru menambah keunggulan pada beberapa menit jelang babak kedua usai. Gol kedua kembali disumbangkan oleh Charles orock. Dan tidak berselang lama PSCS berhasil memperkecil ketinggalan menjadi 2-1 hingga babak pertama usai.

Memasuki babak kedua kendali permainan masih dipegang oleh tuan rumah PSS Sleman, namun PSCS tidak mau mengalah begitu saja. Banyak peluang yang didapat PSS dapat digagalkan oleh barisan pertahanan PSS Sleman. Dibabak kedua ini giliran Ade Christian dan anang hadi yang berhasil menyumbangkan gol hingga pertandingan diakhiri untuk kemenangan PSS Sleman dengan 4-1. Hasil ini tentu akan mendongkrak posisi PSS ke peringkat ke 3 klasemen sementara grup 2 Divisi utama. (kri)

HIJAU

Makna & Arti Warna Hijau Selalu dikaitkan dengan warna alam yang menyegarkan karena warna hijau membangkitkan energi dan juga mampu memberi efek menenangkan, menyejukkan, menyeimbangkan emosi. Warna Hijau ini elegan, menyembuhkan,. Nuansa hijau dapat meredam stres, memberi rasa aman dan perlindungan.


Sebuah klub sepakbola pasti memiliki warna kebesaran tersendiri. Warna kebesaran yang di pilih biasanya mempunyai nilai esensi dan filosofi tersendiri. Tak jarang pula kadang di kaitkan dengan sejarah klub tersebut.

Jersey PSS yang mayoritas berwarna hijau sekarang mungkin mempunyai filosofi tersendiri. Mengutip alasan dr mas Rico, “aku ada tuh video kenapa PSS berwarna hijau, langsung dari mbah Kidi saat diwawancara dalam video”, dia menambahkan, “alasanya simple, saat orang bermain bola pasti selalu bilang kelapangan hijau. Nah itu identik dengan rumput, daun, gunung, bukit2. Ya sudah PSS warna-nya hijau”, kata rico yang didapat dari alasan mbah Kidi. Entah alasan yang kuat atau tidak, penulis juga kurang mendapat fakta dan sumber yang benar.

Mungkin dari alasan yang terkesan simple ini bisa ditarik kesimpulan bahwa sepakbola memang selalu identik dengan warna hijau dan kongkritnya tertuang di lapangan sepakbola itu sendiri. Hijau juga bisa diambil artian untuk menandakan anak-anak muda. Bahkan symbol situasi aman di dunia, juga memakai warna hijau.

PSS sleman harus terus berjalan mengarungi kompetisi dengan kondisi dan situasi apapun seperti makna dari warna hijau yang selalu identik dengan jalan “pergi” dalam sebuah sinyal transportasi. Symbol hijau juga dipakai untuk menandakan kesuburan, seperti halnya PSS selalu subur dalam hal mengolah bakat-bakat pemain muda namun belum untuk hal yang disebut prestasi.

Masyarakat Yunani kuno bahkan konon melambangkan warna hijau sebagai symbol kemenangan. Warna yang pas jika dikaitkan dengan PSS karena tujuan utama dari mengikuti sebuah kompetisi tidak lain adalah meraih kemenangan. (RFA)

Berita Sebelumnya