Minggu, 29 Agustus 2010

Guyub di Buka bersama Slemania Batavia

Pada 28 Agustus 2010 yang bertepatan 19 Ramadhan di bulan yang penuh berkah ini menjadi realisasi dari apa yang telah di rencanakan dari rapat di Citra Raya, Tangerang 4 Juli 2010. Salah satu hasil dari rapat adalah diadakan buka bersama di Jakarta yaitu bertempat di Kemayoran yang difasilitasi Pak Krisno (Slemania Batavia Jakarta).

Acara buka bersama bersama sekaligus silaturahmi dan rapat bulanan Slemania Batavia dihadiri rekan-rekan dari Slemania Batavia korwil Tangerang dan Starmild, korwil Jakarta serta korwil Bekasi/Cikarang. Acara ini dihadiri juga Pak Ketua Slemania Batavia (Pak Widodo), Mas Bambang dan mas Dinar (pelopor Slemania Batavia Jakarta) serta mas Rico (leader Slemania).

Didalam acara selain diisi buka bersama juga sholat maghrib berjamaah (bagi yang menjalankkanya) juga diadakan rapat internal untuk kegiatan-kegiatan Slemania Batavia kedepan. Hasil dari rapat yang dibicarakan semalam(28/08/10), yaitu:
1. Syawalan di Sleman di tempat mas Ponco (eks-slemania Tangerang) yang diadakan di Prambanan sleman pada 12 september 2010.
2. Merencanakan penggalang dana PSS peduli yang dimulai setelah lebaran
3. Disahkan pengurus untuk wilayah Jakarta dan Bekasi/Cikarang.

Rapat yang berlangsung penuh kebersamaan dan guyub yang menjadi bagian inti dari pertemuan kemarin. Bahkan ide untuk menggalang dana untuk PSS yang diajukan mas Rico disambut baik rekan-rekan dan akan mencoba direalisasikan teman-teman setelah lebaran. Sebuah ide demi support kepada PSS mungkin sudah mulai digalakkan secara mandiri di tingkat-tingkat laskar di Sleman. Selain itu juga donasi Slemania Batavia peduli juga dilakukan semalam serta sumbangan untuk Operasi dari istri mas Ponco di Sleman.
Acara yang sejatinya berakhir pukul 9-malam namun tidak membuat beberapa rekan Slemania Batavia beranjak untuk pulang. Masih juga bertempat di kemayoran setelah acara berakhir, secara spontan ramah tamah pun dilakukan. Obrolan yang cenderung berisi sharing rekan-rekan itu, malah seperti lebih terlihat menarik diselingi guyon dari rekan-rekan untuk mencairkan susana ketika obrolan mulai menjurus ke hal-hal serius.
Menarik lagi ketika rekan-rekan saling menceritakan pengalaman menarik ketika mendukung PSS baik dikandang maupun tandang. Bahkan suasana dan atmosfer pertandingan ketika PSS masih berhome-base di Stadion Tridadi Dan Stadon Mandala Krida membuat beberapa rekan marasa rindu akan kejayaan PSS.
Semakin hari-semakin solid, semakin hari semakin kompak menjadi kekuatan dari kebersamaan di tubuh Slemania Batavia.

Terimakasih buat semua rekan Slemania Batavia yang hadir yang mengorbankan akhir pekannya demi sebuah rasa persaudraan yang kuat. Penghargaan terbesar kepada Pak Krisno yang merelakan banyak hal demi tersuksesnya acara ini. Dan semoga kedepannya kita menjadi solid lagi. SALAM SATU HATI!!!!(Rizal)



Sabtu, 28 Agustus 2010

Dua Kandidat Kiper Bersaing

SLEMAN- Tim Pelatih PSS terus melakukan perburuan penjaga gawang. Setelah Agus Tri (Persitara), kemarin Super Elang Jawa kembali kedatangan kandidat untuk posisi penjaga mistar gawang. Kiper yang kemarin mengikuti seleksi tidak begitu asing dengan public Jogjakarta. Dia adalah Ariesoma Krisandhi. 

Ariesoma adalah mantan kiper Persiba Bantul. Pria kelahiran Surabaya, 8 April 1981 ini dua musim membela The Reds.  Hanya, musim ini manajemen Persiba tidak memperpanjang pemilik nama lengkap Tarcisius Ariesoma Krisandhinama.
”Sebenarnya banyak tawaran ke klub lain. Tapi, kayaknya saya sudah cocok tinggal di Jogja. Karena tidak lagi di Bantul, saya ingin mengabdi ke klub Jogja lainnya. Nah, PSS ini salah satu pilihannya,” aku Arieshoma disela-sela latihan di Stadion Maguwoharjo kemarin.
Sebelum mengadu nasib ke PSS Sleman, Arieshoma juga sempat mengikuti seleksi di PPSM Magelang. Hanya, meski mendapat rekomendasi dari tim pelatih, Arieshoma batal berlabuh di klub pujaan Simolodro karena gagal mencapai kesepakatan tentang nilai kontrak. ”Tapi, factor lainnya karena saya ingin tetap bermain untuk klub di Jogja,” urainya. 

Dengan ikut bergabungnya Arieshoma, saat ini ada dua kandidat kipper yang saling bersaing ketat masuk dalam skuad Super Elang Jawa. ”Semuanya masih kami pantau. Yang terbaik yang akan rekomendasikan ke tim pelatih,” timpal pelatih kipper Priyadi.
Sementara itu, manajemen kembali berhasil mengikat dua pemain rekomendasi tim pelatih lagi. Dua pemain tersebut adalah Dwi Lambang dan M Qodir. Diikatnya dua pemaini ini semakin melengkapi skuad tim PSS. Saat ini total ada 18 pemain yang tergabung dalam skua Super Elang Jawa.

Saat ini, manajemen juga sedang terus berupaya melakukan negosiasi dengan dua pemain rekomendasi lainnya. Yakni Muhammad Andik dan Fadly Hariri. ”Kami terus berusaha melakukan nego. Misalnya mencapai deal langsung kami ikat. Tapi, jika terpaksa tidak ada kata sepakat, mungkin akan segera kita pulangkan,” tutur Manajer Tim PSS Sleman Rumadi. 

Sedang dalam rangka mematangkan kondisi ini, sore ini skuad PSS Sleman akan menggelar laga ujicoba. Lawan yang akan dihadapi adalah tim pecan olahraga provinsi (Porprov) Kabupaten Sleman. ”Agar anak-anak tidak jenuh latihan maka saya berikan ujicoba,” tandas Kepala Pelatih PSS Sleman Inyong Lolombulan. (sam)

Sumber : http://www.radarjogja.co.id
 

Senin, 16 Agustus 2010

Sardi "PSS 02" Pergi

SLEMAN- Kabar kurang menggembirakan kembali datang dari PSS Sleman. Setelah sempat dikabarkan akan kehilangan stopper andalannya Fahrudin, kali ini klub kebangaan wong Sleman juga dikabarkan bakal kehilangan wing kiri andalannya Sardi. Dikabarkan, Sardi akan segera hengkang dari PSS Sleman ke klub lain. Kabar ini muncul menyusul pemain yang mengenakan nomor punggung 2 ini gagal mencapai kesepakatan dengan manajemen PSS Sleman. ”Seperti begitu. Sudah beberapa hari ini tidak ada kabar lagi sejak kami lakukan negosiasi lalu,” ujar Manajer Tim PSS Sleman Rumadi.

Menghilangnya Sardi ini memang cukup membuat gelisah manajemen. Apalagi, Sardi merupakan salah satu pemain yang direkomendasikan manajemen untuk bisa kembali bergabung dengan skuad PSS Sleman musim depan. ”Sebenarnya kami masih sangat berharap dia (Sardi, Red) tetap di PSS Sleman musim ini,” harapnya.

Hanya, Rumadi tidak bisa memastikan apakah pemain didikan BSA Tama ini akan tetap berbaju hijau musim ini. Apalagi, Rumadi mengaku mendapat informasi pemilik nama Wahyu Sardiyanto tersebut telah dipinang klub lain. ”Sampai saat ini kami belum bisa menghubinginya. Tapi, yang pasti kami tetap membuka kesempatan padanya untuk tetap bergabung,” urainya.

Sedangkan terkait dengan nasib para pemain rekomendasi yang belum mencapai kesepakatan, Rumadi mengaku terus berupaya melakukan negosiasi. Setelah berhasil mencapai kesepakatan dengan lima pemin, saat ini manajemen sedang berupaya melanjutkan negosiasi dengan empat pemain tersisa. ”Dari empat yang ada, saya hanya optimis tiga yang masih tetap bisa saya pertahankan. Satu lagi tampaknya lebih banyak akan pergi dari Sleman. Tapi, semoga semuanya tetap bisa bertahan di Sleman,” urainya.

Ketika ditanyakan siapa pemain yang akan keluar tersebut, Rumadi tidak bersedia menjelaskan secara detail. Dia hanya mengatakan pemain ini merupakan pemain belakang. ”Tidak perlu saya sebutkan karena masih kami nego terus,” katanya.

Sementara itu, Sardi mengaku memang belum bisa mencapai kesepakatan dengan manajemen. Sampai saat ini nilai kontrak yang ditawarkan manajemen belum sesuai dengan yang diajukannya. ”Nilainya belum cocok. Jadi, saya belum bisa memberikan kepastian untuk tetap bertahan,” urainya.

Ia menegaskan sebenarnya nilai kontrak yang diajukannya tidak terlalu tinggi. Hanya, dia berharap agar bisa disesuaikan dan nilainya bisa dinaikkan dari musim sebelumnya. ”Tidak tinggi. Saya hanya minta disesuaikan saja,” akunya.

Sedang terkait dengan kabar kepergiannya dari PSS, Sardi mengaku belum bisa memastikan. Dia tidak menampik mendapat tawaran dari klub lain di luar Jogja untuk bisa bergabung pada musim kompetisi tahun ini. ”Tapi belum saya putuskan. Yang pasti, jika saya tidak bisa mencapai kesepakatan dengan PSS, ya kemungkinan besar saya akan cari klub lain,” tandasnya. (sam)
 
Sumber; http://radarjogja.co.id/sportivo/arena/10205-sardi-pergi-.html

Selasa, 10 Agustus 2010

Manajemen Apresiasi Tiga Pemain

SLEMAN- Rencana join program pengelolaan antara Andi Ahmad dengan manajemen PSS tidak berlanjut. Andi menarik semua pemain yang dibawanya ke Sleman dan dibawa kembali pulang ke Sidoarjo. Bukan hanya pemain, penanggung jawab program Lulut Kistono juga dikut diboyong kembali.
Dibawanya kembali para pemain dan pelatih ini setelah Andi Ahmad tidak mencapai kesekapatan dengan manajemen PSS Sleman. Rombongan Andi meninggalkan mess Maguwoharjo kemarin pagi. ”Tidak ada kata antara kami dengan manajemen. Makanya, saya menarik semua pemain kembali ke Sidoarjo,” tutur Andi kemarin.
Andi juga mengaku kecewa dengan lambatnya manajemen memberikan respon pada program yang ditawarkannya. Padahal, dirinya sudah membawa seluruh skuad hasil seleksinya agar bisa ditindaklanjuti. ”Kalau soal sponsor memang dari awal saya tidak bisa memberikan jaminan. Tapi, soal materi pemain sudah saya bawa kesini semua,” tuturnya.
Lulut Kistono juga mengaku tidak bisa berbuat apa-apa. Kedatangannya ke Sleman dalam rangka membimbing para pemain dalam training camp yang menjadi program Andi Ahmad. ”Saya tidak bisa berbuat apa-apa. Karena saya belum terikat dengan pihak manapun,” tuturnya.
Sedang terkait dengan penilaian tidak maksimalnya permainan yang ditunjukkan para pemainnya, mantan asisten pelatih Mitra Kukar ini menegaskan bukan karena buruknya kualitas. Namun, karena para pemain kehilangan stamina karena program latihan yang diberikannya. ”Kalau soal skill mereka cukup bagus. Bahkan, beberapa pemain memiliki kemampuan diatas rata-rata,” tuturnya.
Menanggapi hal ini, Manajer Promosi PSS Sleman Hardo Kiswoyo membantah adanya kegagalan join program dengan pihak ketiga. Sampai saat ini, manajemen masih tetap membuka kesempatan bagi semua pihak yang ingin bekerja sama dengan PSS. ”Dengan Andi-pun kita masih terus berjalan kok. Cuman untuk seleksi karena belum ada sponsor yang masuk maka pembentukan tim kembali disesuaikan dengan kemapuan klub,” tuturnya.
Hardo juga mengaku masih membuka pintu kerjasama dengan Andi. Apalagi, dari hasil pantauan ada tiga pemain yang masuk rekomendasi untuk direkrut. ”Masih berjalan. Bahkan, kalau cocok kami akan merekrut tiga pemain yang dibawanya kemarin,” tandasnya. (sam)

sumber: Radar Jogja

Tak Banyak Perubahan

SLEMAN- Manjemen PSS Sleman akhirnya terbentuk. Kemarin, pengurus PSS Sleman akhirnya mengumumkan ke public susunan manajemen tim berjuluk Super Elang Jawa musim kompetisi 2010/2011. Tidak banyak perubahan dalam manajemen tim kebanggaan wong Sleman ini. Hanya, ada penambahan beberapa divisi dan pergeseran personalia.
Tambahan divisi ini antara lain munculnya divisi system pengendalian internal (SPI) dalam susunan manajemen PSS musim depan. Jabatan ini dipegang oleh Jaka Waluja (Jawal). Sebelumya, dalam susunan manajemen musim sebelumnya Jawal menjabat sebagai sekretaris.
”Jabatan ini memang sengaja dibentuk dengan tujuan mengendalikan penggunaan dana. Apalagi tahun ini kami mendapatkan kucuran dana dari APBD lewat KONI,” tutue General Manajer PSS Sleman Djoko Handoyo dalam acara jumpa pers di salah satu rumah makan di daerah Sleman.
Tambahan lainnya adalah adanya divisi operasional dan sarana dan prasarana (sarpras). Divisi operasional dipegang Wakil Ketua Slemania Gustan Ganda dan divisi sarpras ditangai Sarah Waluya. ”Dengan adanya tambahan divisi ini kami berharap persoalan operasional dan sarana prasrana tim bisa lebih baik dan lancar,” harap Djohan.
Djohan menjelaskan penambahan divisi dan personalia ini dalam rangka untuk memaksimalkan kinerja manajemen. Dengan susunan manajemen yang lalu, kinerja manajemen tidak bisa maksimal. ”Kami juga mengganti orang-orang yang kurang produktif dengan orang baru. Ya, harapannya agar kinerja manajemen bisa lebih optimal,” tuturnya.
Manajemen tim PSS, lanjut Djohan, ini akan akan segera dibuatkan surat keputusan (SK) setelah pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sleman hari ini. ”Meski belum mendapat SK mereka bisa langsung bekerja,” tandasnya.
Selain menetapkan susunan manajemen tim PSS, pengurus juga menunjuk pelatih untuk menangani tim musim depan. Pelatih yang direkrut adalah Lafran Pribadi. ”Karena ada potensi local yang cukup mumpuni kami lebih memprirotitaskan produk daerah,” tandasnya. (sam)
sumber: http://www.radarjogja.co.id/

Senin, 09 Agustus 2010

MAIN KURANG GREGET, PSS DITAHAN IMBANG PPSM

PSS terus mempersiapkan diri guna menyongsong Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011 salah satunya dengan menggelar ujicoba melawan PPSM Sakti Magelang di Stadion Maguwoharjo Minggu sore kemarin yang berakhir imbang 1-1. Pertandingan ini merupakan bagian dari pra seleksi dan penjaringan pemain yang potensial.

Di antara pemain yang mengikuti seleksi yang dilirik adalah seperti Lubis Syukur (PSIR Rembang) dan Ranu Tri Sasongko. Pertandingan itu sendiri berjalan seimbang. Pada babak pertama pertandingan berakhir seri 0-0.

Di babak kedua PPSM mencoba untuk lebih berani menyerang, hasilnya PPSM berhasil mengungguli lebih dahulu pada menit ke-60 lewat tendangan Dicky Hidayat. Kedudukan 1-0 ini membuat PSS yang mulai sedikit menaikkan tempo. Anang merangsek melalui sayap kiri gawang PPSM dan memberikan umpan lambung kepada Eksan. Sayang sundulan Eksan terlalu tinggi dan melampaui mistar gawang. PSS baru bisa menyamakan kedudukan di menit ke-75 melalui 'drive shot' kaki kanan Antonius Triyatmoko.

Sumber : http://www.slemania.or.id

Minggu, 08 Agustus 2010

KAMI TIDAK KEMANA-MANA TAPI ADA DIMANA-MANA)

Mungkin rekan-rekan yang membaca tulisan ini pernah makan di restoran KFC. Restoran yang menyajikan menu khas ayam goreng ini begitu di gemari masyarakat. Di Indonesia sendiri terdapat puluhan restoran KFC yang tersebar di seluruh Indonesia. Di Indonesia saja begitu banyak apalagi di negara lain, belum jumlah totalnya, bisa pusing kita memikirkan untungnya!!!! Padahal KFC atau Kentucky Fried Chicken atau Ayam Goreng Kentucky berasal dari Kentucky, Amerika Serikat dan bisa mendunia hingga sekarang. Dimana-mana ada restoran KFC walaupun di Indonesia-pun namanya tetap KFC. Ya, Itulah restoran KFC yang ada di mana-mana.

Dan sekarang coba kita lihat dalam sebuah masyarakat sepakbola di Indonesia. Yang begitu banyak tim begitu juga dengan suporternya yang tersebar di penjuru daerah. Mereka begitu fanatik dan loyal terhadap klub bola daerahnya. Begitu juga ketika mereka merantau atau hijrah ke provinsi lain bahkan ke negara lain. Bagi seorang suporter atau pecinta bola pasti akan membawa nama kelompok suporternya inilah yang disebut Suporter Urban.

Slemania Batavia salah satu Korwil di luar wilayah Sleman masih tetap setia berada di bawah bendera Slemania dan masih 100% supportnya untuk PSS. Anggota terbanyak tersebar di 3 daerah yaitu; Tangerang (terbesar), Jakarta, dan Bekasi/Cikarang serta terdapat beberapa daerah yang mulai ada keanggotaannya, seperti Cilegon, Bogor dan Karawang. Bahkan di facebook terdapat slemania yang ada Surabaya, Riau, Palembang, Kalimantan Timur yang mungkin dengan keanggotaan yang minim. Namun semangat untuk tetap menjadi Slemania lah yang harus kita hargai dari jiwa-jiwa tidak terkalahkan mereka.

Dalam satu pertemuan di kuningan, ketua Slemania Batavia (Pak Widodo) pernah berbicara kalau Aremania, Jakmania dan Viking besar dalam hal suport tim-nya karena mereka memiliki tim yang bagus. tapi kami disini (Slemania), walau tim kami tidaklah besar dan kuat dalam kompetisi tapi Slemania tetap ada bahkan di jakarta sendiri akhir-akhir ini anggotanya semakin bertambah dari jumlah keanggotaan yang dulu. Dan di harapkan Slemania tetap eksis di persepakbolaan Nasional serta tetap berada di jalan suporter anti anarki.

Ada peristiwa menarik ketika rekan-rekan Slemania Batavia bermain futsal (waktu itu di kuningan). Ada beberapa anak kecil yang sedang ikut ayah mereka bermain futsal melihat kami yang berpakaian seragam hijau-hijau. Seorang anak berteriak "ada slemania...ada slemania" sambil memanggil beberapa temannya. Mereka bergerak mengahampiri kami walau terpisah oleh jaring pembatas lapangan futsal. Anak-anak kecil itu melihat warna kaos hijau kami yang bertuliskan Slemania di dada dan punggung. Sedikit membuat perhatian beberapa pengguna dan pengunjung lapangan futsal waktu itu. Anak-anak kecil itu begitu mengenal nama Slemania dan entah dari mana mereka tahu dan mungkin mereka hanya tau kalau slemania ada di Sleman, tapi kenapa hari itu ada di sudut kota Jakarta. Ya itulah kami Slemania (tidak kemana-mana tapi ada dimana-mana).
(rizal)

Senin, 02 Agustus 2010

INILAH KEBERSAMAN ITU

Pertandingan futsal bersama sudah menjadi kegiatan rutin teman-teman suporter dari Joglosemar. Tiap bulan dari masing-masing kelompok suporter (slemania batavia, paserbumi bekasi, simolodro batavia, panser-snex jabotabek, dan pasoepati jakarta) saling bertemu untuk bersilaturahmi dalam ajang pertandingan futsal. Tempat pertandingan pun berpindah-pindah disesuaikan dengan jatah tuan rumah masing-masing kelompok suporter.

    Minggu 1 Agustus 2010 adalah giliran teman-teman Pasoepati Jakarta untuk menjadi tuan rumah. Pertandingan futsal dilaksanakan di Planet futsal, Sunter. Slemania Batavia yang juga diundang dalam pertandingan tersebut juga turut bertanding. Planet Futsal begitu ramai dan berwarna dengan hadirnya beberapa kelompok suporter. Menarik memang ketika suporter yang biasanya beradu yel-yel kreativitas dalam mendukung tim-nya saling bertanding futsal. Tidak ada saling ejek, cacian dan makian yang ada hanya kebersamaan.

    Setelah bertanding futsal teman-teman dari Joglosemar mangadakan sumbangan untuk rekan kita Gossy (Slemania Batavia Jakarta) yang mengalami musibah kebakaran (26/7/2010) dan rekan dari Panser jabotabek yang sempat mengalami insiden saat pertandingan. Sumbangan sukarela diserahkan langsung ke mas Gossy. Rekan-rekan dari Joglosemar sangat antusias untuk bertemu mas Gossy yang difasilitasi Slemania Batavia. Jabat erat sebuah persaudaraan begitu terlihat, sebuah kalimat "Kami disini untukmu mas Gossy", terucap dari salah satu rekan Panser jabotabek. Inilah sebuah nilai berharga dari adanya persaudaraan dan kebersaman karena susah senang dirasakan bersama.

    Jauh sebelumnya rekan-rekan Slemania Batavia juga mengadakan sumbangan untuk mas Gossy, sumbangan yang langsung di koordinir Pak Krisno dan didelegasikan ke masing-masing korlap (Korlap Tangerang/Starmild, Korlap Jakarta, dan Korlap Bekasi/Cikarang) dimulai sejak hari kejadian. Hasil dari sumbangan juga diserahkan langsung ke mas Gossy.

    Setelah pertandingan futsal beberapa rekan Slemania Batavia menyempatkan diri mengunjungi lokasi. Hanya tinggal puing-puing saja yang tersisa di lokasi kebakaran tersebut. Dan yang terpenting adalah bahwa semangat mas Gossy masih ada dan bersiap untuk kembali memulainya lagi semua seperti sediakala. Itu terlihat dari dirinya yang begitu tegar dan menerima semua yang sudah di takdirkan. Semangat mas!!!!

    PERBEDAAN YANG DIPADU DENGAN KEBERSAMAAN BEGITU SERASI DAN INDAH. Terimakasih saudara-saudara dari JOGLOSEMAR dan SLEMANIA BATAVIA. semoga bantuan moril dan materil kepada mas Gossy bisa sedikit membantu. BERBEDA-BEDA TAPI TETAP SATU!!!!
(rizal)

   

Berita Sebelumnya